Bakrie Autoparts

Sejarah Perusahaan

PT Bakrie Autoparts (BA) didirikan pada tahun 1975 dengan nama PT Bakrie Tubemakers, yang pada saat itu memproduksi Malleable Pipe, perusahaan lalu mengganti namanya menjadi PT Bakrie Tosanjaya (BTJ). Pada tahun 1983, BTJ menambah kapasitasnya dengan memproduksi komponen otomotif bagi kendaraan dan alat berat. Perusahaan terus memperluas keahliannya dalam produksi dan juga kapasitas, meraih kemitraan dengan perusahaan-perusahaan otomotif di seluruh dunia, dan memulai ekspor ke pasar luar negeri pada tahun 2003. Pada tahun 2014, BTJ berubah menjadi perusahaan manufaktur integrasi untuk komponen otomotif sebagai PT Bakrie Autoparts (BA).

Keahlian

Produsen Komponen Otomotif

Ferrous foundry.
Precision machining.
Grey iron and steel casting.
Pattern making.

Memproduksi beragam komponen: fly wheel dan brake drum, hingga knuckle dan manifold. BA juga dapat memproduksi komponen non-otomotif seperti pump housing, dies stamping dan baking wheel.

Kapasitas

Foundry

Output 365 mould per jam.
Total kapasitas furnace sekitar 50 ton.

Machining

Output 200.000 buah per bulan.
Vertical dan horizontal CNC lathe.
Vertical dan horizontal CNC machining center.
Angular CNC cylindrical grinding.

Lainnya

Laboratorium quality control
Fasilitas Engineering.
Empat fasilitas pabrik dengan total area kerja lebih besar dari 4 Ha.

Sertifikasi dan Penghargaan

Sertifikasi: ISO 9001:2008, ISOTS 16949:2009, ISO 14001: 2004, OHSAS 18001:2007. Penghargaan: Best Quality Achievement 2014 dari Hino, Isuzu Award 2014, dll.

Klien Utama

Otomotif
Mitsubishi, Isuzu, Hino, Daihatsu, Suzuki, Yamaha, Honda, ASTRA Otoparts, dll.

Non Otomotif
Komatsu, Yanmar, Caterpillar, dll.

Manajemen Perusahaan

Dewan Komisaris

Anindya Novyan Bakrie

Presiden Komisaris

R Atok Hendrayanto

Komisaris

Firmanzah was born in Surabaya, July 7, 1976. He received his Ph.D. in the field of Strategic and International Management from the University of Pau et Pays de l’Adour, France, in 2005. He was elected as the Rector of Paramadina University, Jakarta, in 2015 and holds the position up to now.</p> <p>At the age of 32 he became the dean of the Faculty of Economics, University of Indonesia, for the 2009-2013 period, making him the youngest dean in the history of the University of Indonesia. In 2012, Professor Firmanzah was also appointed as one of the special advisers in economic affairs to the President of Republic Indonesia, under Susilo Bambang Yudhoyono’s administration (2009-2014).</p> <p>He has published more than 20 journal articles and several books.

Direksi dan Manajemen

Dino A Ryandi

Presiden Direktur CEO

V Bimo Kurniatmoko

Direktur

Armansyah Yamin dilahirkan di Teluk Betung, Lampung pada tahun 1953. Beliau lulus dari Akademi Penerbangan Indonesia di Jakarta pada tahun 1972 dan menjalani berbagai pendidikan, seperti Instructor and Test Pilot Program British Aerospace, Manchester, Inggris (1976) dan Airline Management Course Philippine Airlines, Philippine University, Manila (1978). Beliau juga pernah mengikuti pendidikan di Institute Commodity of London, Inggris (1986-1987). Beliau ditunjuk sebagai Komisaris pada 30 Juni 2009 serta saat ini beliau juga memegang posisi Komisaris di PT Bakrieland Development Tbk. Beliau memulai karirnya di Grup Bakrie sebagai Special Project Manager PT Bakrie & Brothers (1985-1986), Head of Representative Mindo Commodity Europe Hamburg, Jerman (1987-1991), Managing Director Lewis & Peat International, Singapura (1991-1993), Wakil Presiden Direktur Bakrie Trading (1993- 1998), Komisaris Utama PT Asuransi Ikrar Lloyd (1998-2002), Presiden Direktur Perusda Bersujud, Kalimantan Selatan (2003-2007) dan Direktur Utama PT Arm & Ken Investment (2007-2011).