Sepanjang Tahun 2012 BNBR Berhasil Kurangi Beban Utang
Sumber: Humas BNBR | 03 Des 2012
Tahun depan, PT Bakrie & Brothers Tbk (“Perseroan” atau “BNBR”) akan lebih memfokuskan diri pada usaha dan upaya pelunasan atau pengurangan beban utang.
Perseroan akan tetap menjalankan strategi refinancing utang berjangka pendek, berbiaya tinggi dan memiliki jaminan besar sebagai fokus utama. Pelunasan utang juga akan dilakukan antara lain melalui penjualan sebagian aset dan imbal-hasil investasi. Hingga akhir September 2012, Perseroan telah berhasil mengurangi beban utang konsolidasian sebanyak 34,5%, atau setara dengan Rp.3,7 triliun.
“Sejak awal tahun 2012 lalu sebenarnya kami telah memaksimalkan upaya pengurangan beban utang, karena kami sadar bahwa utang yang besar akan punya implikasi tidak baik bagi kinerja Perseroan,” jelas Bobby Gafur Umar, Direktur Utama / CEO BNBR kepada wartawan, usai acara Paparan Publik di Jakarta, Senin (3/12).
Sepanjang tahun 2010 dan 2011 silam, utang BNBR telah membengkak akibat transaksi Vallar Plc atau Bumi Plc, mencapai Rp.9,559 triliun. Tapi hingga September 2012 lalu, kami telah berhasil menekan jumlah utang secara sangat signifikan. Kami berhasil melakukan pengelolaan utang secara cermat,” ujar Bobby Gafur Umar.
Menutup tahun 2012, Bobby sangat optimis Perseroan akan mencatatkan kinerja finansial yang positif. “Kami telah berhasil membukukan laba bersih di tahun 2011 setelah tiga tahun berturut-turut mencatatkan kerugian. Kontributor utama pendapatan Perseroan di masa mendatang antara lain akan berasal dari bisnis infrastruktur dan manufaktur,” kata Bobby.
Sepanjang sembilan bulan pertama PT Bakrie & Brothers Tbk berhasil membukukan laba bersih sejumlah Rp 253 miliar atau naik 138,8 persen dari periode yang sama tahun 2011.
Anak Usaha Non-publik
Manajemen PT Bakrie & Brothers Tbk (“BNBR” atau “Perseroan”), menurut Bobby, bertekad untuk terus memperkuat dan mempertajam fundamental bisnis Perseroan. Sejumlah inisiatif strategis telah dicanangkan. Langkah-langkah untuk menjaga pertumbuhan organik dan anorganik telah disusun, dan upaya-upaya penguatan struktur modal juga telah disiapkan.
Menurut Direktur Utama / CEO BNBR, Bobby Gafur Umar, momentum pertumbuhan anak anak usaha non-publik yang meningkat secara sangat signifikan sepanjang tahun ini, akan terus dijaga, sebagai salah satu strategi jitu untuk mempertajam fundamental bisnis perseroan secara keseluruhan.
“Kami ingin terus menjaga pertumbuhan organik perusahaan ini, melalui investasi di pengembangan proyek yang berbasis sumber daya alam dan infrastruktur; serta meningkatkan nilai aset non–publik. Prinsipnya, strategi pertumbuhan BNBR akan terfokus pada sektor energi, infrastruktur dan perkebunan,” kata Bobby kepada wartawan usai acara Paparan Publik di Jakarta, Senin (3/12).
Dijelaskannya, kinerja sejumlah anak usaha Perseroan yang non-publik tahun ini tumbuh sangat baik. Di sektor manufaktur saja, sejumlah anak usaha non-publik sepanjang Januari September 2012 berhasil mencatatkan pendapatan (revenue) sebesar Rp. 2,5 triliun. Jumlah ini meningkat sangat signifikan jika dibandingkan dengan perolehan pendapatan anak usaha non-publik sektor manufaktur pada periode yang sama tahun 2011 lalu yang hanya mencapai Rp.1,6 triliun. “Meningkat Rp.900 miliar. Sangat signifikan,” kata Bobby.
Pertumbuhan ini membuat manajemen BNBR menjadi sangat optimis dengan prospek anak usaha non-publik Perseroan. Dari catatan Perseroan, beberapa unit usaha non-publik di sektor manufaktur seperti PT Bakrie Building Industries (BBI), PT Bakrie Pipe Industries (BPI), PT Bakrie Tosanjaya secara nyata memang memperlihatkan kinerja usaha yang menggembirakan, sekaligus mencerminkan prospek yang sangat cerah.
“BBI punya potensi pertumbuhan yang sangat menjanjikan. Demikian juga BPI punya kesempatan sangat besar untuk penetrasi lebih dalam pada pasar non-migas dengan ledakan sektor infrastruktur. PT Bakrie Tosanjaya juga sangat berpeluang dalam memanfaatkan potensi pertumbuhan kendaraan bermotor di Indonesia,” kata Bobby.
PT Bakrie Energy International menjadi kontributor penting bagi revenue Perseroan. Karena itu, menurut Bobby, pihaknya akan mendorong agar perusahaan ini mampu melanjutkan bisnis dengan nilai tambah lebih besar, seperti logistik dan fasilitas pendukung industri batubara di Kalimantan dan sekitarnya.
“Juga mendorong agar perusahaan ini memasuki perdagangan produk oleokimia dengan potensi yang diperoleh dari produksi oleokimia PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk di Sumatera Utara,” kata Bobby.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Investor Relations : Indra Ginting
Indra.Ginting@bakrie.co.id
Head of Public Relations
Bayu Nimpuno
bayu.nimpuno@bakrie.co.id