PENS & VKTR Berkolaborasi Kembangkan Komponen dan Mekatronika Kendaraan Listrik
PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR), anak perusahaan PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang bergerak di bidang manufaktur elektrifikasi transportasi dan ekosistem telematika, meresmikan PENS - VKTR Innovation Lab of Transport Electrification di kampus Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), di Surabaya, Jawa Timur, Senin (30/5/2022). Acara ini ditandai dengan penyerahan bus listrik merek BYD type K9 oleh Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W. Setijono kepada Direktur PENS Aliridho Barakbah.
Gilarsi mengatakan, berdirinya EV Innovation Lab ini merupakan tindaklanjut dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani kedua pihak, yang menyepakati sejumlah langkah strategis untuk mewujudkan kerjasama di bidang penelitian, pengembangan, dan inovasi teknologi elektrifikasi transportasi. "Kerja sama antara VKTR dan PENS ini nantinya akan bermuara pada tiga hal: pengembangan komponen telematika dan mekatronika, repowering bus dan angkot dari mesin bensin menjadi listrik, dan pengembangan teknologi motor listrik," tutur Gilarsi.
Dalam hal pengembangan telematika, lanjut Gilarsi, VKTR bersama PENS akan melakukan studi secara mendalam terhadap aspek telekomunikasi dan informatika yang ada di dalam kendaraan listrik. Sedangkan dalam hal mekatronika, studi akan banyak difokuskan kepada aspek teknik mesin, teknik listrik dan perangkat lunak yang ada di dalam kendaraan listrik. “Dari studi tersebut, insyaAllah ke depannya kita akan mampu mengembangkan aspek telematika dan mekatronika dari kendaraan listrik secara mandiri,” ujar Gilarsi.
Kerjasama ini juga menjangkau studi yang akan memungkinkan VKTR dan PENS membangun industri yang mampu mengonversi alat transportasi publik dari mesin berbahan bakar energi fosil menjadi kendaraan listrik. “Bersama PENS kita juga akan mengembangkan teknologi motor listrik. Salah satunya dengan menghadirkan motor listrik yang memiliki teknologi self-balance, sehingga jauh lebih nyaman dikendarai dibanding motor yang sudah ada selama ini,” terangnya.
Direktur PENS, Aliridho Barakbah, S.Kom, Ph.D menyambut baik kerja sama ini. Kolaborasi dengan VKTR menjadi terobosan yang akan membantu membangun budaya inovasi di kampusnya. "Kami berupaya untuk terus membangun budaya inovasi di PENS. Sesuai tema Dies Natalis PENS ke-34 yaitu Edukasi, Kreasi dan Sinergi menuju Kampus Inovasi, kerja sama ini menjadi bentuk nyata menjaga semangat PENS sebagai Kampus Inovasi. Kerja sama ini menjadi awal yang baik dari upaya menciptakan satu ekosistem yang saling mendukung dalam elektrifikasi transportasi di Indonesia secara jangka panjang dan berkelanjutan, oleh perguruan tinggi dan industri," tutur Aliridho.
Pengembangan pusat riset dan inovasi di bidang elektrifikasi transportasi antara PENS dan VKTR ini akan secara aktif melibatkan mahasiswa PENS dalam proses riset dan inovasinya. Ke depannya PENS dimungkinkan untuk mendirikan program studi mengenai elektrifikasi transportasi. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi pada bidang ini, sehingga dapat mendorong dan mempercepat pembangunan EV factory dan EV infrastructure di Indonesia.
Perjalanan Bus Listrik Jakarta - Surabaya
PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) mendatangkan 1 unit bus listrik merek BYD tipe K9 di Kampus PENS. Bus dengan panjang 12 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3,3 meter ini dikendarai via tol transjawa, dari Jakarta menuju Surabaya, dengan penumpang sebanyak 9 orang. “Unit bus ini akan menjadi salah satu perhatian utama dari penelitian yang akan dilakukan oleh Tim Peneliti PENS ke depan,” jelas Gilarsi.
Dalam perjalanannya, bus ini menempuh jarak kurang lebih sejauh 796 kilometer. Sepanjang perjalanan, bus melakukan penambahan daya (recharging) sebanyak 2 kali, yakni di Kantor PLN Pekalongan, Jawa Tengah dan PLN Ngawi, Jawa Timur. “Dalam kondisi baterai penuh, bus ini mampu menempuh jarak 200 hingga 250 kilometer di dalam kota dan 400 hingga 500 kilometer di tol dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam. Kami berterima kasih kepada pihak PLN yang telah mendukung penuh perjalanan bus listrik ini, sehingga lancar dan selamat sampai tujuan,” tambah Gilarsi.
Gilarsi mengatakan, karena masih minimnya stasiun pengisian daya, dalam perjalanannya bus listrik ini dikondisikan untuk hanya berjalan dengan kecepatan maksimal 70 km per jam. Hal ini dilakukan untuk menghemat daya baterai. “Proses penambahan daya bus listrik ini membutuhkan waktu sebanyak 3 hingga 4 jam, dari kondisi 0 persen hingga 100 persen. Durasi charging-nya akan lebih singkat jika kondisi batere di atas 50 persen saat dilakukan penambahan daya. Jadi, jika stasiun pengisian kendaraan listrik sudah banyak tersedia sepanjang tol Transjawa, saya yakin perjalanan akan lebih menghemat waktu,” terangnya.
Jalin Kerja Sama dengan Pelbagai Pihak
Sebelumnya, VKTR telah menandatangani kerjasama strategis dengan sejumlah pihak. Antara lain produsen bus listrik terkemuka dunia BYD Auto, produsen baterai ramah lingkungan asal Inggris BritishVolt, perusahaan karoseri Tri Sakti, perusahaan teknologi heavy mobility dari Inggris Equipmake dan sejumlah pihak lainnya.
Menurut Gilarsi, kerja sama dengan pelbagai pihak, dari produsen kendaraan listrik, produsen baterai, manufaktur, hingga lembaga perguruan tinggi memang menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh VKTR demi keinginan untuk melakukan lokalisasi teknologi. “Kita ingin memastikan, ekosistem elektrifikasi transportasi di Indonesia dibangun secara lengkap dan tidak setengah-setengah, dari hulu hingga ke hilir. Kita membangun tidak hanya fasilitas pembuatan badan busnya saja, tetapi kita pikirkan juga bagaimana fasilitas pembuatan sasis dan teknologi mekatronika serta hal-hal lainnya,” ujar mantan Dirut PT Pos Indonesia tersebut.
Lebih lanjut, Gilarsi mengatakan, ke depan pihaknya yakin bahwa teknologi dan industrialisasi kendaraan listrik di Indonesia akan berkembang sangat cepat. “Kami telah menyiapkan sejumlah rencana untuk terus memperluas kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki keahlian berbeda, Hal ini kami lakukan untuk memastikan penguasaan teknologi yang tepat untuk pasar Indonesia. Kami juga akan memperluas jangkauan produk VKTR ke daerah-daerah lain selain DKI Jakarta. Dengan dukungan pemerintah, para pebisnis terkait serta masyarakat luas, VKTR akan mampu menjadi pemain utama dalam bisnis dan industri kendaraan listrik yang dapat dibanggakan,” pungkasnya.