Blog

Berita dan Media

BNBR Rilis Obligasi Konversi Senilai Rp.990,692 Miliar

BNBR Releases IDR 990.692 Billion Convertible Bond

Sumber: Humas BNBR | 02 Jun 2016

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bakrie & Brothers Tbk (“BNBR” atau “Perseroan”) yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (2/6) telah menyetujui rencana Perseroan untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Dengan persetujuan ini, BNBR telah efektif untuk melakukan restrukturisasi atas utang-utang yang ada, dengan cara mengkonversinya menjadi modal saham. Sementara itu, pada RUPS Tahunan BNBR yang telah dilakukan pada hari yang sama, pemegang saham memberikan persetujuan kepada Perseroan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham.

“Ya benar, dengan persetujuan RUPSLB tadi, Perseroan akan segera melakukan penerbitan Obligasi Wajib Konversi senilai Rp.990.692.339.000,” kata Bobby Gafur Umar, Direktur Utama BNBR kepada wartawan usai RUPS. Dijelaskan oleh Bobby, langkah-langkah Perseroan dalam melakukan rencana restrukturisasi atas utang-utang Perseroan tersebut, dilaksanakan dengan mengacu kepada ketentuan Penambahan Modal tanpa memberikan HMETD.

Bobby menjelaskan, dengan mempertimbangkan modal kerja bersih Perseroan yang negatif per 31 Maret 2016, yakni sebesar negatif Rp 9.010.156.514.000 sebagai akibat dari kumulasi beberapa kerugian besar di masa lampau dan total liabilitas yang telah melampaui 80% dari aset Perseroan yakni sebesar 141%, maka dengan memperhatikan Peraturan dalam POJK No.38 Pasal 3, Perseroan telah mematangkan rencana untuk melakukan penerbitan Obligasi Wajib Konversi (OWK) sebesar Rp 990.692.339.000. “Caranya, akan dikonversi menjadi Saham Baru Perseroan,” kata Bobby.

Direktur Keuangan BNBR, A. Amri Aswono Putro menambahkan, OWK yang akan dikonversi menjadi Saham Baru Perseroan sebanyak 19.813.846.780 saham atau sebesar 17,45% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. “Rencana Transaksi nya merupakan Transaksi Material, yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.2 dan bukan merupakan Transaksi Afiliasi atau Transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam-LK IX.E.1,” kata Amri, seraya menambahkan bahwa OWK tersebut wajib dikonversi menjadi Saham Baru Perseroan sejumlah 19.813.846.780 saham, dengan harga pelaksanaan Rp 50 per saham.

Menurut Bobby Gafur Umar, aksi korporasi ini akan mendatangkan manfaat baik bagi Perseroan dan para pemangku kepentingan lainnya. “Nantinya kita akan lihat, dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi ini, akan terjadi perbaikan pada sisi ekuitas Perseroan. Ekuitas Perseroan akan meningkat menjadi negatif Rp 2.848.119.441.000 yang disebabkan pelaksanaan transaksi konversi OWK menjadi ekuitas Perseroan,” ujarnya. Selain itu pada sisi liabilitas jangka pendek Perseroan, terjadi penurunan sebesar Rp 990.692.339.000 menjadi sebesar Rp 11.173.283.089.000 atau turun sebesar 8,14%.

Penurunan utang yang diiringi dengan kenaikan ekuitas ini juga diharapkan akan dapat memperbaiki rasio utang Perseroan terhadap aset Perseroan dari sebelum terjadinya Rencana Transaksi, yakni dari sebelumnya sebesar 1,41 kali menjadi sebesar 1,31 kali. “Tidak hanya itu, dengan dilaksanakannya Rencana Transaksi, Perseroan diharapkan dapat menurunkan potensi beban bunga per tahun sebesar kurang lebih Rp 85,85 miliar. Tentunya hal ini sangat membantu kondisi keuangan Perseroan,” kata Bobby.

Ditambahkan oleh A.Amri Aswono Putro, Perseroan juga akan memetik banyak manfaat lain dari Rencana Transaksi ini. “Sudah jelas, Rencana Transaksi ini akan memperkuat struktur permodalan Perseroan. Akan ada pengurangan hutang sekaligus penambahan saham, dan ini akan membantu Perseroan untuk memiliki rasio utang terhadap ekuitas yang lebih sehat, solid dan fleksibel,” kata Amri menjelaskan. Selain itu, beban keuangan Perseroan juga akan berkurang, yang pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas serta memperkuat struktur arus kas Perseroan di masa yang akan datang, karena menurunnya pokok hutang.

Pada kesempatan tersebut, Bobby Gafur Umar juga memaparkan ihwal perkembangan dan kemajuan pembangunan sejumlah proyek di bidang infrastruktur dan manufaktur yang sedang digarap oleh Perseroan. Tiga unit usaha Perseroan yang bergerak masing-masing di bidang industri komponen otomotif, bahan bangunan serta fabrikasi dan konstruksi metal, yakni PT Bakrie Autoparts, PT Bakrie Building Industries dan PT Bakrie Metal Industries, saat ini sedang melakukan pengembangan bisnis di lini usaha masing-masing.

“PT Bakrie Autoparts sedang meningkatkan kapasitas produksi melalui modernisasi fasilitas produksi; ekspansi portofolio produk dengan margin yang lebih tinggi. PT Bakrie Building Industries, tengah melakukan ekspansi portofolio produk dengan produk high value added; memperluas jaringan distribusi, agar semakin dekat dengan konsumen. Sementara PT Bakrie Metal Industries agresif melakukan penambahan varian produk melalui pendirian coating plant dan laboratorium metal services; serta perluasan pasar non-migas,” kata Bobby Gafur Umar memberikan penjelasan.

Di bidang infrastruktur, sejumlah unit usaha Perseroan juga sedang terlibat dalam beberapa proyek infrastruktur strategis. Misalnya, bekerja sama dengan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Perseroan sedang menggarap proyek pipanisasi gas Kalija 1, yang sejak Agustus tahun lalu telah mulai mengalirkan gas dari lapangan Kepodang (lapangan gas Muriah milik Petronas) menuju PLTG Tambak Lorok,106 mmbtu gas per hari. Di sektor infrastruktur jalan tol, bekerja sama dengan PT Waskita Toll Road (anak usaha PT Waskita Karya Tbk), Perseroan tengah menggarap pembangunan jalan tol Cimanggis-Cibitung. “Tahap pertama sudah dimulai September 2015, Saat ini sedang dikerjakan proses konstruksi di interchange Cimanggis dan seksi satu sepanjang tiga kilometer lebih,” kata Bobby.

Selain itu, Perseroan bersama dengan YTL Jawa Energy BV (anak usaha YTL Corporation Berhad), Perseroan juga sedang menggarap proyek PLTU Tanjung Jati A dengan kapasitas 2x660MW. “Penandatanganan PPA sudah kita lakukan pada bulan Desember 2015 lalu, sekarang sedang dalam proses pendanaan investasi dan persiapan konstruksi,” kata Bobby menambahkan.

Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Media Relations: Bayu Nimpuno
Head of Corporate Communications
bayu.nimpuno@bakrie.co.id

Investor Relations: Indra Ginting
Chief Investor Relations Officer
indra.ginting@bakrie.co.id

Atau kunjungi www.bakrie-brothers.com

TENTANG KAMI

Bakrie & Brothers history bg

Perjalanan perusahaan dimulai dengan kisah bisnis perdagangan kecil yang berkembang, dan selama lebih dari 75 tahun berkecimpung di bisnis investasi / divestasi, telah mencapai berbagai prestasi dan mengantarkan Bakrie menjadi salah satu korporasi terkemuka di Indonesia.