BNBR Makin Mantap Andalkan Manufaktur Dan Infrastruktur
Sumber: Humas BNBR | 12 Des 2015
PT Bakrie & Brothers Tbk (“BNBR” atau “Perseroan”) semakin solid memprioritaskan manufaktur dan infrastruktur sebagai sektor andalan bisnis dalam lima tahun ke depan. Strategi pertumbuhan bisnis ini diterapkan seiring dengan komitmen pemerintah membelanjakan anggaran terbesar pembangunan untuk kedua sektor tersebut.
“Pembangunan infrastruktur sudah mantap menjadi kata kunci bagi pembangunan ekonomi Indonesia ke depan dan BNBR juga melihat opportunity itu. Memang alokasi anggaran belanja infrastruktur saat ini masih tiga persen, tetapi diharapkan beberapa tahun ke depan bisa menembus delapan persen dari total produk domestik bruto, seiring komitmen pemerintah,” kata Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk, Bobby Gafur Umar dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (12/12). “Di China dan India, alokasi belanja pemerintahnya untuk infrastruktur telah mencapai sekitar 10% dari PDB. Inilah yang memacu pertumbuhan mereka akhir-akhir ini,” katanya lagi.
Bobby menuturkan, penerapan strategi bisnis di sektor manufaktur dan infrastruktur sesuai dengan semangat revitalisasi bisnis inti Perseroan. Dua tahun terakhir, Perseroan sudah melakukan revitalisasi profil buku. Dalam jangka pendek dan menengah, BNBR akan terus menggenjot pertumbuhan bisnis sektor manufaktur dari anak usaha yang bergerak di industri komponen otomotif yang dijalankan oleh PT Bakrie Autoparts, industri bahan bangunan yang dimotori PT Bakrie Building Industries, serta produk pipa, fabrikasi besi dan baja, konstruksi dan EPC kontraktor yang digerakkan oleh PT Bakrie Metal Industries.
Tiga anak perusahaan di sektor manufaktur tersebut, terbukti mampu memberikan kontribusi hingga 90 persen bagi pendapatan Perseroan. Sedangkan untuk jangka menengah dan panjang, BNBR menyiapkan strategi pertumbuhan bisnis dengan memacu sektor infrastruktur melalui proyek pembangkit listrik Tanjung Jati A yang ditangani PT Bakrie Power, proyek jalan tol Cimanggis-Cibitung yang digarap oleh PT Cimanggis-Cibitung Tollways, dan proyek pipanisasi gas melalui PT Bakrie Oil and Gas Infrastruktur.
Kinerja Membaik
Bobby juga menjelaskan bahwa ke depan nanti, BNBR akan memusatkan perhatian lebih besar pada tiga anak usaha di sektor manufaktur yang sesungguhnya telah dirintis dan dijalankan sejak puluhan tahun silam. Saat ini, kontribusi pendapatan terbesar berasal dari tiga anak usaha tersebut.
Kinerja keuangan Perseroan juga cukup baik, Direktur Keuangan BNBR, Eddy Soeparno mengatakan, Perseroan mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk, pada triwulan ketiga tahun 2014. Laba bersih Perseroan pada triwulan III/2014 mencapai Rp.22,57 miliar, kian membaik dan positif dibandingkan perolehan laba bersih pada kuartal III/2014 yang tercatat masih minus Rp.750,28 miliar.
Hingga triwulan III Tahun 2014, pendapatan Perseroan juga mengalami kenaikan sebesar 62%, dengan kontributor utama kenaikan berasal dari PT Bakrie Metal Industries. Di saat bersamaan, beban utang Perseroan juga mengalami penurunan. Posisi utang dalam bentuk rupiah menurun sebesar Rp.338 miliar rupiah atau 35 persen, dan utang dalam bentuk dolar turun US$26 juta, atau menurun 4 persen.