Pemerintah Mau Kasih Insentif Lebih Besar ke Produsen EV yang Tinggi TKDN

Sumber: Kompas.com | 6 Mei 2025
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani memastikan pemerintah bakal memberikan insentif lebih besar kepada produsen kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tinggi.
Ia menuturkan, semakin tinggai kandungan TKDN kendaraan listrik tersebut, maka akan semakin besar insentif yang diberikan pemerintah kepada perusahaan tersebut.
"Tentunya kita akan memberikan insentif lebih besar lagi apabila mereka melakukan TKDN. Jadi konsepnya ini kita akan ubah dengan TKDN lebih tinggi, insentifnya kita akan berikan lebih besar lagi," ujar Rosan dalam New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, Jakarta, Selasa (6/5/2025).
Ia mengungkapkan, sepanjang Maret 2020 hingga Maret 2025 sudah ada 7 perusahaan yang berkomitmen investasi di Indonesia untuk membangun fasilitas produksi kendaraaan listrik. Terdiri dari BYD, Citroen, AION, Maxus, Geely, FinVast, dan Volkswagen (VW).
Rosan bilang, perusahaan-perusahaan itu sudah mulai melakukan konstruksi dengan total nilai investasi Rp 15,4 triliun untuk memproduksi mobil listrik dengan kapasitas 281.000 per tahun.
"Jadi itu yang sudah mulai menyatakan komitmen dan sudah mulai berjalan (investasinya)," kata dia.
Menurutnya, permintaan terhadap kendaraan listrik akan terus meningkat. Adanya investasi itu pun akan mendukung pemenuhan kebutuhan kendaraan listrik di masa mendatang.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan listrik berbasis baterai di 2024 tumbuh 151,4 persen.
Sementara rata-rata pertumbuhan penjualan per tahun di sepanjang 2019-2024 mencapai 331 persen."Kita lihat produksi kendaraan listrik ini akan terus meningkat, dan pada tahun 2030 kita memprediksi produksi kendaraan listrik dapat menjadi 2,5 juta unit per tahunnya," ucap Rosan.