Blog

Berita dan Media

Ekuitas Menguat dan Liabilitas Menurun Signifikan, BNBR Torehkan Kenaikan Laba Bersih 27,07%

Equity Strengthens and Liabilities Decrease Significantly, BNBR Records 27.07% Increase in Net Profit

PT Bakrie & Brothers Tbk (“BNBR”) menorehkan pendapatan bersih sebesar Rp3,86 triliun di sepanjang tahun 2024. Raihan ini secara year on year naik sebesar Rp110,42 miliar atau 2,94% dibanding periode sama di tahun 2023 sebesar Rp3,75 triliun. BNBR juga menorehkan laba bersih sebesar Rp336,04 miliar di sepanjang tahun 2024. Angka ini naik sebesar Rp71,59 miliar atau 27,07% dibanding periode sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp264,45 miliar.

“Kami bersyukur di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu, Perseroan mampu mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024. Ini merupakan hasil dari kerja keras tim dalam menjalankan sejumlah proyek strategis unit-unit usaha, terutama di sektor manufaktur dan elektrifikasi transportasi publik,” terang Direktur Utama & CEO PT Bakrie & Brothers Tbk., Anindya Novyan Bakrie, usai menerbitkan laporan keuangan tahun buku 2024, di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

Kenaikan pendapatan bersih tersebut antara lain berasal dari kenaikan pendapatan PT Bakrie Metal Industries (“BMI”) Group sebesar Rp247,37 miliar atau meningkat 10,8% dan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (“VKTR”) sebesar Rp46,38 miliar atau meningkat 44,1% berasal dari peningkatan penjualan bus listrik.

Neraca Semakin Sehat dan Kokoh

Direktur Keuangan BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti menambahkan, saat ini postur neraca Perseroan jauh lebih ramping dan sehat. Setelah sekian tahun proses restrukturisasi berlangsung, disusul dengan aksi korporasi kuasi reorganisasi yang telah efektif pada 22 Agustus 2024 lalu, Perseroan juga telah menyelesaikan tahapan akhir aksi korporasi berupa private placement.

Dengan penyelesaian aksi korporasi ini, rasio debt to assets Perseroan turun menjadi 43% dari 63% akhir tahun 2023. Sedangkan rasio debt to equity Perseroan juga turun signifikan menjadi 75% dari 167% pada akhir tahun 2023. Current ratio Perseroan juga meningkat tajam menjadi 169% dari 100% tahun 2023. Per 31 Desember 2024 Perseroan berhasil mencatatkan laba ditahan sebesar Rp329 miliar sebagai dampak dari aksi korporasi kuasi reorganisasi yang telah berhasil menghapus defisit Rp19,5 triliun.

Fokus pada Industrialisasi Berkelanjutan

Anak usaha Perseroan yang bergerak di industri kendaraan listrik PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (“VKTR”) telah menyelesaikan pembangunan fasilitas perakitan kendaraan listrik komersial berbasis Completely Knocked Down (CKD) pertama di Indonesia yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah pada awal tahun 2025. Bus listrik 12 meter yang dirakit melalui fasilitas perakitan ini telah tersertifikasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40%.

Sebelumnya, VKTR tidak hanya menyelesaikan penjualan sebesar 21 unit bus listrik kepada operator TransJakarta, tetapi juga merealisasikan penjualan pertama untuk penggunaan bus listrik untuk mobilitas bandara (airport bus). Di sektor bisnis swasta, VKTR kembali merealisasikan penjualan 7 unit bus listrik sebagai transportasi dan mobilisasi karyawan perusahaan sektor industri pulp dan kertas.

Selain itu, VKTR memperluas kontribusinya di sektor truk listrik dengan melakukan penjualan pertamanya, yakni compactor, kepada klien BUMN yang diperuntukkan Ibu Kota Negara (IKN). Tidak hanya itu, VKTR melalui anak perusahaan juga mencatat penjualan 7 unit forklift listrik ke perusahaan grup internal serta perusahaan swasta.

Lebih dari itu, BNBR juga tengah mempercepat pengembangan infrastruktur energi baru terbarukan, yang dikembangkan melalui anak usaha PT Bakrie Power, yakni PT Helio Synar Energi (Helio). Setelah berhasil mengembangkan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap, di pabrik PT Braja Mukti Cakra (BMC), Helio juga merampungkan pembangunan PLTS Atap di fasilitas operasional lainnya di lingkungan Grup Bakrie, yakni di PT Bakrie Pipe Industries (“BPI”) dengan kapasitas yang lebih besar.

“Melalui Helio, perusahaan secara khusus mengerjakan proyek pembangkit listrik EBT yang ramah lingkungan dan menjadi tren masa depan,” kata Anin.BNBR juga merintis usaha baru melalui PT Modula Sustainability Indonesia (“Modula”), yang berinvestasi di subsektor teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi (3DCP), berpatungan dengan COBOD International dari Denmark yang dimiliki perusahaan terkemuka dunia seperti GE (USA), Cemex (Belanda), Holcim (Swiss) dan Peri (Jerman). Modula menjadi pembuka bisnis baru di industri bahan bangunan dan memberikan alternatif dalam konstruksi bangunan dengan teknologi yang cepat, advanced dan ramah lingkungan.

TENTANG KAMI

Bakrie & Brothers history bg

Perjalanan perusahaan dimulai dengan kisah bisnis perdagangan kecil yang berkembang, dan selama lebih dari 75 tahun berkecimpung di bisnis investasi / divestasi, telah mencapai berbagai prestasi dan mengantarkan Bakrie menjadi salah satu korporasi terkemuka di Indonesia.