Terkuak! Puncak Emisi di RI Bakal Jatuh Pada Tahun 2035
Sumber : CNBC Indonesia | 11 Juni 2024
Dewan Energi Nasional (DEN) memproyeksikan puncak emisi karbon di Indonesia akan terjadi pada tahun 2035 mendatang. Oleh sebab itu pemanfaatan sumber energi fosil perlu dioptimalkan mulai dari sekarang.
Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengingatkan agar target produksi minyak 1 juta barel per hari (bph) tidak bergeser dari yang sebelumnya ditetapkan pada 2030 menjadi 2032. Sebab di dalam beberapa skenario yang disusun, pemerintah menargetkan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) pada 2060 mencapai 70%.
"Sementara 70% tadi kita mau EBT, maka orang lebih banyak nanti investasinya ke energi baru terbarukan. Padahal kita butuhnya itu sekarang. Sampai nanti Indonesia emas di 2045. Karena puncak daripada emisi itu diperkirakan itu 2035," kata Djoko dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia, Selasa (11/6/2024).
Menurut Djoko, mengenai puncak emisi tersebut, pemerintah telah menuangkannya ke dalam pembaruan peraturan pemerintah tentang kebijakan internasional. Hal tersebut termuat di dalam draf Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN).
"Sekarang tinggal kita mempersiapkan surat presiden ke DPR untuk mendapat persetujuan. Ya dalam proses, dalam perjalanan. Nah itu kita tuangkan di dalam RPP KEN gitu ya," ujarnya.
Djoko menyebut pada saat Indonesia emas 2045, Indonesia sudah mulai sepenuhnya akan menggunakan EBT. Adapun penggunaan energi fosil akan dikurangi secara drastis."Baik itu batu bara, minyak mentah, maupun gas ya. Gas ini sebagai transisi kita lagi tingkatkan. Nanti setelah 2035 sudah mulai turun tuh. Nah ini mudah-mudahan ini juga parlemen bisa menyetujui," katanya.